Buat Lo..Lo yg masih BELUM pernah SERIUS pacaran

Buat Lo..Lo yg masih BELUM pernah SERIUS pacaran

Rabu, 27 November 2013

kesuksesan dibalik percintaan

Hello broSis,,
kali ini gw bakalan ngebahas Kesuksesan dibalik Percintaan,,
hehehe,, maaf z agak melenceng dikit tapi don't worry be happy tetep nyambung koq,,

lo semua pernah dong yg namanya pacaran paling g jatuh cinta lah sma lain jenis,,
sebenarnya nih brosis dalam agama islam yang namanya pacaran itu g boleh tapi yang boleh itu ta'aruf,,
artinya perkenalan antara laki'' dan perempuan tapi gya'nya (ciieeleh gya'nya :) ) udh diatur di dalam Al-qur'an,,

tapi dijaman seperti ini siapa yang mau perduli tentang gya pacaran sesuai yang telah dijelaskan di kitab suci  Al-Qur'an,, (heeuhhhc)
mungkin kalo bisa gua prosentasekan nie brosis 100% remaja laki&perempuan yang gya pacarannya sesuai dengan apa yang tercantum dia l qur'an hanya 10%,,yang memang benar-benar takut dengan dosa
yang 90% ,,menurut penelitian (ciieleh penelitian kyak orang pinter aje ),, suka-suka mereka mau sex bebas, ciuman ,pelukan, gandengan kyk truk gandeng, dan lain sebagainya,,
sudah jadi hal biasa buat mereka,, padahal ini yang rugi cpa coba,, cew_lah gile lu ndro,, (soory buat om indro nma'x q sebut'' :) )

padahal tanpa mereka sadari Tuhan udh adil banget tau,,
gimana ngga' Tuhan nyipta'in adam dan hawa alias cew sama cow ,, di dunia ini,,
coba lo bayangin brosis kalo misal Tuhan cuma nyipta'in cew aj atau cow aj,,so pasti di dunia ini bakalan garing kyak ikan asin,,brosis hehehe,,
lo g bakaln bisa lihat cew cantik,,,huuuffsst cuit,,cuit,,kayak cew lo misal,,atau kyk gue hehehe (narsis dkit bro sis)
cow'' ganteng kyk morgan , afgan ,,
huuuh garing abis tu pasti

so lo,,lo semua seharusnya beruntung dan berterima kasih sama Tuhan dan lo juga g berbuatneko-neko tentunya,,,
Tuhan udh baik bro sma kita ,,,ayo dunk baik jg sma Tuhan,, kapan lagi coba kita bisa baik sma Tuhan,, nunggu sampai lo mati,,kematian g ada yang tau bro sis,,
hehehe,, soorry ,, tapi ini semua tuh demi kebaikan lo,gue,nyak lo,babe lo,opa lo, oma lo, dan semua keluarga lo,,, gua cuma ngingetin brosis,,,

gua punya beberapa tips sihc sebenernya tapi khusus buat lo,,lo yang emang serius duarius tigarius darius,,, (stoop makin ngawur aja nih klo ntr gue terusin) sma pasangan lo
1. lo harus percaya dulu sma Tuhan yang nyiptain ,, lo lo semua karena dengan itu Insyaallah, Tuhan juga bakal ngrestuin ,,Amin tpi Inget niat harus baik ya,,
2. lo harus yakinin kepada hati lu kalo lu bener'' cinta dan pgin serius sma si dya,, karena keyakinan + kepercayaan  itu adalah modal awal elu memulai segalanya,,,tpi inget lagi'' niatnya yang baik z,, soalnya
  niat baik itu ujungnya juga baik ,,amiin,,
 tapi klo lu masih pacaran keyakinan lu jgn terlalu dlam brosis,, karena klo putus bahaya buat Hati lu,,,,
3. lo juga harus berani melakukan pengorbanan,, pengorbanan itu dimana lo harus berani melakukan hal-hal yang diluar pikiran ,,tapi jangan sampai bunuh diri za bro sis..
  menurutu gue pengorbanan  itu membuat suatu kegiatan atau tindakan untuk melakukan sesuatu yang berarti dan bisa dipertanggung jawabkan,,,
  pengorbanan otu kan macem'' bro sis,,  misal lo berani bilang sama orang tua sidiya (khusus cowok) kalo lu emang benar'' sayang dan cinta sama dya,,
  trus lo juga harus berani berkorban untuk menjaga hawa nafsu bro sama sis'' sekalian kalo emang bener'' cinta,






















,#bro sis sebenrnya gue masih banyak tips'' yang lain tpi tunggu minggu depan lagi ya bro sis,,

tetep kunjungi dan baca artikel'' gue ya bro,,,
so insyaallah dapat pahala Gueede



ta ta for now
,,,,...,,,


Selasa, 26 November 2013

Suksesnya sang Bob Sadino

Bob Sadino (Lampung, 9 Maret 1933), atau akrab dipanggil om Bob, adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya. Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan.


Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lloyd di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.

Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.

Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya ketika itu hanya Rp.100,-. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya.

Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob tertarik. Ketika beternak ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha. Bob memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya. Ia mendapat ilham, ayam saja bisa berjuang untuk hidup, tentu manusia pun juga bisa.

Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari menjual beberapa kilogram telor. Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang asing, karena mereka fasih berbahasa Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan Kemang, Jakarta, di mana terdapat banyak menetap orang asing.

Tidak jarang pasangan tersebut dimaki pelanggan, babu orang asing sekalipun. Namun mereka mengaca pada diri sendiri, memperbaiki pelayanan. Perubahan drastis pun terjadi pada diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan Bob yang berambut perak, menjadi pemilik tunggal super market (pasar swalayan) Kem Chicks. Ia selalu tampil sederhana dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek.

Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah.

Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang.

Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Bob.

Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional.

Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain.

Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.

Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.

Anak Guru
Kembali ke tanah air tahun 1967, setelah bertahun-tahun di Eropa dengan pekerjaan terakhir sebagai karyawan Djakarta Lloyd di Amsterdam dan Hamburg, Bob, anak bungsu dari lima bersaudara, hanya punya satu tekad, bekerja mandiri. Ayahnya, Sadino, pria Solo yang jadi guru kepala di SMP dan SMA Tanjungkarang, meninggal dunia ketika Bob berusia 19.

Modal yang ia bawa dari Eropa, dua sedan Mercedes buatan tahun 1960-an. Satu ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Ketika itu, kawasan Kemang sepi, masih terhampar sawah dan kebun. Sedangkan mobil satunya lagi ditaksikan, Bob sendiri sopirnya.

Suatu kali, mobil itu disewakan. Ternyata, bukan uang yang kembali, tetapi berita kecelakaan yang menghancurkan mobilnya. ”Hati saya ikut hancur,” kata Bob. Kehilangan sumber penghasilan, Bob lantas bekerja jadi kuli bangunan. Padahal, kalau ia mau, istrinya, Soelami Soejoed, yang berpengalaman sebagai sekretaris di luar negeri, bisa menyelamatkan keadaan. Tetapi, Bob bersikeras, ”Sayalah kepala keluarga. Saya yang harus mencari nafkah.”

Untuk menenangkan pikiran, Bob menerima pemberian 50 ekor ayam ras dari kenalannya, Sri Mulyono Herlambang. Dari sini Bob menanjak: Ia berhasil menjadi pemilik tunggal Kem Chicks dan pengusaha perladangan sayur sistem hidroponik. Lalu ada Kem Food, pabrik pengolahan daging di Pulogadung, dan sebuah ”warung” shaslik di Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta. Catatan awal 1985 menunjukkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40 sampai 50 ton daging segar, 60 sampai 70 ton daging olahan, dan 100 ton sayuran segar.

”Saya hidup dari fantasi,” kata Bob menggambarkan keberhasilan usahanya. Ayah dua anak ini lalu memberi contoh satu hasil fantasinya, bisa menjual kangkung Rp 1.000 per kilogram. ”Di mana pun tidak ada orang jual kangkung dengan harga segitu,” kata Bob.

Om Bob, panggilan akrab bagi anak buahnya, tidak mau bergerak di luar bisnis makanan. Baginya, bidang yang ditekuninya sekarang tidak ada habis-habisnya. Karena itu ia tak ingin berkhayal yang macam-macam.

Haji yang berpenampilan nyentrik ini, penggemar berat musik klasik dan jazz. Saat-saat yang paling indah baginya, ketika shalat bersama istri dan dua anaknya.